Sebenernya udah lama mau ngeposting ini tapi baru sempet sekarang. Tanggal 3 Maret 2012 gw pergi ke perkampungan nelayan di daerah Cilincing, Jakarta Utara. Gw ke Cilincing bareng Tanto, Mba Femi, dan Mba Ida, dalam rangka survey lokasi untuk acara pengobatan gratis yang akan di selenggarakan Rotaract Club Jakarta Gambir. Sebelumnya mba Ida sudah pernah survey ke perkampungan nelayan di Cilincing itu. Tapi kita (gw, Tanto, dan Mba Femi) memutuskan untuk melakukan survey lagi. Untuk memastikan kondisi real lokasi yang nantinya akan di gunakan untuk mengadakan event pengobatan gratis ini.

Kita berangkat dari Jakarta Barat sekitar pukul 10.30. Tadinya kita mau naik busway, tapi karena hari sudah siang dan cukup terik. Ditambah lagi mba Ida sudah menunggu lama di stasiun tanjung priuk, akhirnya kita memutuskan untuk naik taxi. I'm sleeping all the way till we arrived at tj. Priuk. Kurang tidur malemnya dan keademan sama ac taxi jadi molor deh :D Untung mba Fem ama Tanto gak ikutan tidur. Kan serem klo semuanya tidur, bangun2 kita udah diiket di dalem gudang gelap dan ginjal kita tinggal satu x__x (kebanyakan nonton film psikopat)

Sampe di stasiun tj. Priuk langsung mencari-cari keberadaan mba Ida. Setelah bertemu, mba Ida keliatan senang dan lega. Ternyata selama dia menunggu kita, dia di godain sama abang2 supir bajaj. Untung mba Ida orangnya supel dan tangguh. Jadi dia becandain ajah orang-orang yang ngegodain dia. Dia juga malah akhirnya cerita tujuan dia ke perkampungan nelayan Cilincing, sekalian tanya ama abang-abang angkot tadi ada ato enggak lokasi lain yang membutuhkan kegiatan pengobatan gratis ini.

Dari stasiun Tj. Priuk, kami melanjutkan perjalanan ke perkampungan nelayan menggunakan angkot. Ternyata lumayan jauh juga. Mana kondisi jalannnya juga enggak terlalu bagus. Debu dimana-mana. Maklumlah daerah pesisir dan banyak pabrik-pabrik. Sekitar 30-45 menit akhirnya kita sampai di persimpangan, karena jalan menuju perkampungan nelayan tidak bisa dilewati oleh mobil. Kami melanjutkan perjalanan menggunakan becak. Seneng banget gw naek becak lagi, udah lama gak pulang ke Tegal jadi kangen sama yang namanya becak. Sayang becak disini terlalu kecil. Kepala gw ajah kepentok beberapa kali, yang paling sakit pas ngelewatin polisi tidur dan kang becaknya dengan enaknya ngehajar ajah tuh polisi tidur, kepala gw langsung kepentok kayu penutup kursi penumpang, karena ukurannya yang terlalu kecil. Apalagi harus duduk bersempit-sempit ria sama Tanto yang ukuran pantatnya agak kurang hemat :p


Menuju perkampungan nelayan ini, kita harus ngelewatin lahan luas yang banyak berisi bangkai kapal dan alat-alat berat untuk mengurai bangkai kapal menjadi potongan-potongan besi agar besi-besi tersebut bisa diolah kembali. Masuk ke perkampungan nelayan aroma amis ikan dan asin air laut sangat terasa. Apalagi begitu masuk ke perkampungan nelayan, kami disambut dengan area pengeringan ikan, namun ironisnya di bawah bambu-bambu yang berjejer rapi dengan ikan kering diatasnya, bergeletakan sampah-sampah dibawahnya. Mending sampah biasa, ini sampah yang udah kelihatan lama dan menumpuk sampai-sampai warnanya berubah menjadi kehitaman



Dibimbing mba Ida, kami bertemu dengan bi Ella yang sudah kenal dengan mba Ida karena sudah pernah bertemu saat survey yang dilakukan mba Ida sendirian sebelumnya. Ternyata hari itu hari yang sibuk buat orang-orang di perkampungan nelayan Cilincing. Kata bi Ella, hari ini lagi banyak kerang. Dari pagi mereka sudah merebus kerang dan mengulitinya untuk di serahkan ke pengumpul. Para bapak-bapak berkumpul di area perebusan. Kerang-kerang dimasukkan ke drum bekas yang dipotong setengah. Kemudian kerang dimasukkan dan direbus hingga mendidih. Asap tebal berwarna putih membumbung tinggi dan memenuhi area rebusan. Untung kami datang agak siang, kata bi Ella kalau kita datang dari pagi kita akan sulit melihat dan bernafas, karena asap-asap tadi berasa pedih di mata dan membuat pernapasan sesak.


Ibu-ibu duduk berkumpul berkelompok di persimpangan jalanan kampung yang kecil dan pengap. Bersama-sama mengupas kerang yang sudah di rebus matang. Mereka bekerja sangat cepat membuka kulit kerang itu dan memisahkan isinya.



Gw sendiri suka datang ke perkampungan nelayan Cilincing siang itu. Selain karena asaapnya udah gak terlalu banyak dan tebal seperti kata bi Ella. Bau kerang rebus yang sudah matang terasa nikmat dan menggoda di hidung. Rasanya pengen buru-buru mampir ke rumah makan sea food trus pesen kerang rebus yang banyak :D

Keadaan kampung nelayan Cilincing ini cukup memprihatinkan. Selain dari lingkungannya yang jorok dan kotor, sampah dimana-mana. Apalagi keadaan rumahnya yang saling berdempetan. Membuat cahaya matahari jarang masuk ke celah-celah sempit perkampungan. Membuat hawa perkampungan kian terasa lembab. Apalagi letak perkampungan persis di sebelah lautan. Pakaian di jemur sekenanya di dinding-dinding rumah yang sekaligus menjadi pagar jalanan kampung.






Air bersih juga merupakan salah satu sumber daya alam yang sulit didapat disini. Mereka denga pendapatan pas-pasan harus mengatur keuangan mereka dengan ketat, karena mereka harus membeli air bersih yang berharga Rp. 7.500,00 per jerigennya. Bi Ella sendiri yang tinggal bersama suami dan satu anaknya harus mengeluarkan uang kurang lebih Rp. 200.000,00 per bulan nya

Berkunjung ke perkampungan nelayan ini, membuat gw sadar. Gw kurang bersyukur selama ini. Gw terlalu sering melihat keatas dan lupa apa yang ada di bawah gw. Gw yang alhamdulillah masih bisa hidup enak masih aja ngerasa kurang dan kurang dan sering ngeluh dengan keadaan gw sekarang ini. Sementara masih banyak orang-orang yang kurang beruntung daru gw dan mereka masih bisa bertahan, berjuang dan gak mengeluh dengan keadaan mereka, karena mereka tahu mengeluh hanya memperkeruh keadaan. Mereka harus bangkit dan berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

Rasanya tepatlah apabila Rotaract Club Jakarta Gambir bersama dengan Rotary Club Jakarta Gambir mengadakan kegiatan pengobatan gratis disini. Semoga saja acara ini akan berajalan lancar dan membawa banyak manfaat bukan saja untuk para penduduk perkampungan nelayan Cilincing, namun juga bagi kami yang mau merelakan waktunya untuk ikut-ikut bersama dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan ini.


Bagi kalian yang berminat untuk mengikuti kegiatan ini silahkan cek infonya disini dan disini

Leave a Reply